Foto/dpr.go.id  

nusakini.com - Islam adalah agama yang sangat toleran dan menghargai pluralisme. Dalam konteks Indonesia kontemporer, Umat Islam Indonesia sangat mengakui kebhinekaan bangsa ini. Jadi, tak perlu takut dengan hadirnya partai Islam yang ikut mengisi kontestasi politik di negeri ini.

Demikian mengemuka saat Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon berdialog dengan Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (Idaman) Rhoma Irama di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2017) lalu.

“Partai Islam jelas menerima Pancasila, NKRI, plurasime, dan kebhinekaan yang sudah jadi bagian kesepakatan kita bersama. Tidak ada pertentangan antara Islam dan kebangsaan. Islam Indonesia tidak boleh dituduh terus sebagai intoleran,” tandas Fadli usai pertemuan seperti dilandir dari laman resmi DPR R.

Partai Idaman, sambung Fadli, sudah berkomitmen menjadi perekat dan pemersatu bangsa. Partai ini tak ada masalah dengan pilar-pilar kebangsaan yang kini sudah terbangun. Sementara itu, Rhoma dalam kesempatan yang sama menuturkan, partai yang dipimpinnya memiliki manifesto politik yang mencitrakan Islam sebagai rahmatan lilalamin dan menjadikan Indonesia yang Pancasilais. “Filosofi partai ini, menggapai kejayaan dengan cinta,” katanya singkat.

Pedangdut ini menepis stigma Islam dan umat Islam di Tanah Air yang dinilai cenderung intoleran. Umat Islam Indonesia sangat moderat dan mengakui keragaman etnis dan agama yang ada di negeri ini. Bahkan, hari-hari besar agama minoritas di Indoensia sangat diakui dan dijadikan hari besar nasional.

“Selama ini, seakan ada demarkasi antara kelompok kebangsaan dan umat Islam. Kami sebagai partai Islam ingin mengklarifikasi ini. Umat Islam Indonesialah yang merebut bangsa ini dari penjajah. Umat Islam Indonesia pasti sangat NKRI. Umat Islam juga sangat Pancasilais. Pancasila juga termaktub dalam nilai-nilai Islam,” tegas Rhoma. (p/mr)